Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan signifikan pada Rabu (4/12), naik 2 persen akibat eskalasi ketegangan di Timur Tengah dan spekulasi mengenai kemungkinan perpanjangan pemangkasan pasokan OPEC+ yang diumumkan pekan ini.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik sebesar US$1,79 atau sekitar 2,5 persen, mencapai US$73,62 per barel. Ini merupakan kenaikan tertinggi dalam dua minggu terakhir. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga mencatatkan kenaikan US$1,84 atau 2,7 persen, menjadi US$69,94 per barel, yang merupakan lonjakan tertinggi sejak 18 November 2024.

Faktor Penyebab Kenaikan Harga Minyak Dunia

Ada dua faktor utama yang memicu kenaikan harga minyak dunia.

1. Ketegangan di Timur Tengah

Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah menjadi pendorong utama lonjakan harga minyak. Terutama setelah ancaman Israel untuk menyerang Lebanon jika gencatan senjata dengan Hizbullah gagal.

Meskipun konflik ini belum mengganggu pasokan minyak secara langsung, para pedagang minyak tetap khawatir tentang dampaknya, terutama terkait ketegangan yang melibatkan Iran dan Israel.

Analis dari UBS, Giovanni Staunovo, menyatakan bahwa meskipun konflik ini belum memengaruhi pasokan minyak, ketegangan yang berlangsung dalam beberapa bulan ke depan tetap perlu dipantau dengan seksama. “Risiko gencatan senjata membuat beberapa pedagang minyak lebih khawatir tentang ketegangan di Timur Tengah,” ujar Staunovo.

2. Pemangkasan Produksi OPEC+

Faktor kedua yang menyebabkan lonjakan harga minyak adalah kemungkinan perpanjangan kebijakan pemangkasan produksi oleh OPEC+. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan negara-negara sekutunya dijadwalkan bertemu pada Kamis (5/12) untuk membahas kebijakan produksi mereka.

Menurut sumber dari OPEC+, mereka kemungkinan akan memperpanjang pemangkasan pasokan minyak hingga akhir kuartal pertama tahun depan.

Baca Juga :  Pengertian Kredit Manfaat dan Fungsinya bagi Bisnis

Dampak Terhadap Bisnis dan Pengelolaan Keuangan

Kenaikan harga minyak dunia seperti ini tentu saja berdampak pada berbagai sektor bisnis, terutama yang sangat bergantung pada energi sebagai bahan baku produksi.

Bagi perusahaan dan individu yang terlibat dalam sektor ini, memantau perubahan harga minyak dan pengaruhnya terhadap biaya operasional menjadi hal yang sangat penting.

Di sinilah Accurate Online bisa membantu. Sebagai software akuntansi yang sudah digunakan oleh ratusan ribu perusahaan di Indonesia, Accurate Online memungkinkan bisnis untuk mencatat dan memantau pengeluaran serta perubahan biaya dengan lebih efisien.

Dengan fitur pencatatan biaya produksi, pelaporan keuangan, dan manajemen anggaran yang terintegrasi, Accurate Online memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan perhitungan biaya seiring dengan fluktuasi harga minyak, memastikan keputusan keuangan yang lebih tepat dan akurat.

Penggunaan Accurate Online juga membantu bisnis dalam merencanakan anggaran, serta melakukan peramalan keuangan untuk menghadapi volatilitas pasar seperti yang saat ini terjadi.

Dengan data yang lebih transparan dan akurat, perusahaan dapat mengambil langkah yang lebih tepat untuk mengelola dampak dari perubahan harga energi dan pasokan minyak yang tidak menentu.

Kenaikan harga minyak dunia yang terjadi akibat ketegangan di Timur Tengah dan kemungkinan pemangkasan pasokan OPEC+ memberi dampak langsung terhadap perekonomian global.

Bagi perusahaan yang ingin tetap stabil dan efisien dalam mengelola keuangan mereka, menggunakan software akuntansi yang andal seperti Accurate Online adalah langkah bijak.

Dengan Accurate Online, Anda bisa memantau perubahan biaya operasional dengan lebih mudah, serta memastikan bahwa laporan keuangan dan anggaran selalu terupdate, menghadapi tantangan ekonomi yang terus berubah

Berlangganan Accurate Online dapat melalui www.Mudahin.id dengan dilengkapi tim expert berpengalaman respon cepat dan ramah dalam pelayanan.

Baca Juga :  Jenis Strategi Pemasaran

KLIK DISINI Untuk Informasi lebih lanjut dan Dapatkan Promo Akhir Tahun 2024.